Selasa, 27 Maret 2012

Dimensi ......


KASIH IBU

Kasih Sayang Seorang Ibu ...

Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu
Sebagai balasannya, kau menangis sepanjang malam.

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan
Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.

Saat kau umur 3 tahun, dia memasakan semua masakanmu dengan kasih sayang
Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.

Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna
Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.

Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian yang mahal dan indah
Sebagai balasannya kau memakainya untyuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.

Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah
Sebagai balasannya, kau berteriak “GAK MAU!!”

Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.

Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.

Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu
Sebagai balasannya kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.

Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun
Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.

Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop
Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.

Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa
Sebagai balasannya, kau tunggu sampai dia keluar dari rumah.

Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya
Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.

Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan
Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.

Saat kau berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu
Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.

Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengmudi mobilnya
Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.

Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting
Sebagai balasannya, kau pakai nelpon non-stop semalaman.

Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMK
Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.

Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama
Sebagai balasannya, kau minta di turunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.

Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, “darimana saja seharian ini?”
Sebagai balasannya, kau jawab, “ahhh... ibu cerewet amat sih, ingin tau urustan orang!”

Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan
Sebagai balasannya, “aku tidak ingin seperti ibu”.

Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi
Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke bali.

Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu satu set furniture untuk rumah barumu
Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.

Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan
Sebagai balasannya, kau mengeluh, “aduuuuhhhhh.... bagaimana ibu ini kok bertanya seperti itu”.


Saat kau berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu
Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasihat bagaimana merawat bayimu
Sebagai balasannya, kau katakan padanya, “bu, sekarang jamannya sudah berbeda”.

Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberi tahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat
Sebagai balasannya, kau jawab “bu, saya sibuk sekali, ga ada waktu.”

Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit sakitan sehingga memerlukan perwatanmu.
Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif tentang orang tua yang menumpang tinggal dirumah anak anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang.
Dan tiba tiba kau teringat dengan semua yang belum pernah kau lakukan, karena mereka datang menghantam HATI mu bagaikan palu godam.


Lestari Permana dan Bunda :) hahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar